Minggu, 18 Oktober 2015

Kamis, 07 Januari 2010

Seni Raja Dogar


Seni “Raja Dogar” merupakan salah satu seni kreasi dari pimpinannya yakni seorang kader seniman yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni yang bernama Entis Sutisna. Dia adalah salah satu alumnus KOKAR yang telah lama berkecimpung di dunia kesenian khususnya kesenian tradisional Jawa Barat.
Berangkat dari keinginannya untuk menuangkan ide karya yang khas dari daerah Garut maka muncullah gagasan untuk membuat kreasi seni “Raja Dogar” ini. Raja Dogar dapat diartikan Rajanya Domba Garut, dengan idiom hewan khas bagi masyarakat Garut yakni Domba Garut, Raja Dogar adalah bentuk perwujudan kesenian helaran yang bersifat kalangenan dengan menggunakan idiom Domba Garut sebagai ciri khas dalam pertunjukannya.
Atas dasar keingingan yang kuat dari seorang Entis Sutisna untuk menciptakan seni kreasi yang khas berdasarkan idiom khas Garut, maka realisasinya sejak 18 Desember tahun 2005 bertempat di Cikarag Malangbong Garut Kesenian ini lahir. Sejak itulah dengan gerakannya untuk menggerakkan apresiasi dan respon masyarakat setempat terhadap keberadaan kesenian tradisional, Raja Dogar telah menjadi seni kreasi yang lahir dengan bentuk baru yang mana seacara artistik seni ini tidak lepas dari kekhasan tradisi dan daerah setempat sebagai idiom yang memperkuat terwujudnya kesenian ini.
Kesenian ini adalah kesenian berbentuk Helaran, dimana dalam pertunjukan khasnya adalah adanya Raja Dogar yakni Rajanya Domba Garut yang diwujudkan dengan bentuk seperti Barongan Besar yang berkostum Domba yang sangat besar yang dimainkan 2 orang untuk setiap Domba. Dimana 1 orang bermain dibagian depan (kepala Domba) dan yang 1 lainnya berperan di belakang (ekor domba). Secara dramatik, seni ini menggambarkan suasana perhelatan Adu Domba (pertandingan Domba) sebagai idiom khas daerah Garut dengan penambahan unsur-unsur komikal yang sangat kuat dengan adanya peran-peran para bobotoh dan wasit layaknya dalam sebuah pertanding/Adu Domba.
Kini, karena kuatnya pengaruh sang kreator (Entis Sutisna) atau penggagas seni ini, sejak kepindahannya sekitar tahun 2007 kesenian ini beralih tempat di Kp. Loji Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut. Dengan keberadaannya saat inilah sang penggagas berharap seni ini menjadi ikon tersendiri bagi daerah di mana Seni Raja Dogar saat ini berada. Tentunya ia berharap, dengan Kegiatan Pemberdayaan Sarjana Seni ini seni Raja Dogar akan terus makin berkembang dan eksis serta menjadi ikon baru bagi masyarakat Garut saat ini.

Pentas Raja Dogar Tutup Rangkaan Fam Trip PHRI Garut

 4  1
 
Pentas Raja Dogar Kesenian Khas Garut saat tampil di Malam PHRI Disbudpar Night, fotojmb
Pentas Raja Dogar Kesenian Khas Garut saat tampil di Malam PHRI Disbudpar Night, fotojmb
Gapura Pariwisata ,- Kesenian Tradisional Raja Dogar yang merupakan seni pengembagan dari laga adu ketangkasan Domba Garut, berhasil memikat puluhan perwakilan Agen perjalanan wisata dalam rangkaian Fam Trip PHRI Garut di Bukit Alamanda Hotel & Resort Jalan Raya Samarang Garut, Kamis (15/10/2015).
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama juga dipentaskan Tari Topeng Koncara dari padepokan seni Sobarnas Tarogong, serta Jaipongan semi modern persembahan para seniman binaan Disbudpar Kabupaten Garut.
Menurut Ketua PHRI Garut, Asep Lililhusna kegiatan malam “PHRI Disbudpar Night”, merupakan bagian dari agenda yang dipersiapkan panitia dalam seni Familiarization Trip atau Fam Trip yang digelar PHRI Garut selama tiga hari, dua malam untuk kemudian dihadikan paket kunjungan wisata.
“Ini malam yang sangat istimewa dimana kami PHRI Garut mencoba menawarkan beberapa alternatif paket wisata yang kemudian dapat dijadikan paket baku bagi para agen perjalann wisata untuk membawa wisatawan terus datang ke Garut”, Kata Asep ditemui disela-sela kegiatan tersebut.
Asep menegaskan Fam Trip digelar sebagai upaya penguatan pihaknya terkait kampanye Hayu Ka Garut yang telah dicanangkan PHRI Kabupaten Garut dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan lama tinggal wisata di Kabupaten Garut.
“Kami ingin menguatkan Tagline Hayu Ka Garut untuk benar-benar terealisasi tidak hanya sebatas selogan semata, melainkan mendatangkan banyak wisatawan sehingga mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran”, Tuturnya.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan menilai kegiata Fam Trip sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam rangka mempromosikan Kabupaten Garut terkait berbagai potensi yang dimilikinya.
“Ini kegiatan yang sangat penting, dimana para agen biro perjalnan telah diundang hadir di Garut dan saya yakin Garut tidak ada apa-apanya dalam pengembangan pariwisata jika tdak dibantu dipaarkan oleh mereka-mereka para agen perjalanan wisata ini”, Papar Bupati Garut saat menyampaikan sambutannya.
Bupati meyakinkan para agen wisata, jika pihaknya di Kabupaten Garut sedang serius membenahi infrastruktur sehingga diharapkan seluruh potensi wisata yang ada secara maksimal dapat terjual dengan bagus.
“Infrastruktur sedang menjadi salah satu pehatian kami untuk pengembangan parisiwata, misalnya perbaikan akses jalan serta membuat terobosan-terobosan untuk menghindari kemacetan  dengan perencanaan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan baru, kami tahun anggran sekarang sudah menganggarkan 121 Milar hanya untuk pembasan lahan untuk pembangunan jalan baru”, Ungkapnya.
Rudy berharap kedepan akses jalan menuju Kabupaten Garut tidak akan mengalami kemacetan lagi dengan upaya-upaya yang saat ini sedang dilakukannya.
- See more at: http://gapuraindonesia.com/peristiwa/2015/10/16/pentas-raja-dogar-tutup-rangkaan-fam-trip-phri-garut/#sthash.kVIsPKfo.Pil3W0HH.dpuf

Pentas Raja Dogar Tutup Rangkaan Fam Trip PHRI Garut

 4  1
 
Pentas Raja Dogar Kesenian Khas Garut saat tampil di Malam PHRI Disbudpar Night, fotojmb
Pentas Raja Dogar Kesenian Khas Garut saat tampil di Malam PHRI Disbudpar Night, fotojmb
Gapura Pariwisata ,- Kesenian Tradisional Raja Dogar yang merupakan seni pengembagan dari laga adu ketangkasan Domba Garut, berhasil memikat puluhan perwakilan Agen perjalanan wisata dalam rangkaian Fam Trip PHRI Garut di Bukit Alamanda Hotel & Resort Jalan Raya Samarang Garut, Kamis (15/10/2015).
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama juga dipentaskan Tari Topeng Koncara dari padepokan seni Sobarnas Tarogong, serta Jaipongan semi modern persembahan para seniman binaan Disbudpar Kabupaten Garut.
Menurut Ketua PHRI Garut, Asep Lililhusna kegiatan malam “PHRI Disbudpar Night”, merupakan bagian dari agenda yang dipersiapkan panitia dalam seni Familiarization Trip atau Fam Trip yang digelar PHRI Garut selama tiga hari, dua malam untuk kemudian dihadikan paket kunjungan wisata.
“Ini malam yang sangat istimewa dimana kami PHRI Garut mencoba menawarkan beberapa alternatif paket wisata yang kemudian dapat dijadikan paket baku bagi para agen perjalann wisata untuk membawa wisatawan terus datang ke Garut”, Kata Asep ditemui disela-sela kegiatan tersebut.
Asep menegaskan Fam Trip digelar sebagai upaya penguatan pihaknya terkait kampanye Hayu Ka Garut yang telah dicanangkan PHRI Kabupaten Garut dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan lama tinggal wisata di Kabupaten Garut.
“Kami ingin menguatkan Tagline Hayu Ka Garut untuk benar-benar terealisasi tidak hanya sebatas selogan semata, melainkan mendatangkan banyak wisatawan sehingga mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran”, Tuturnya.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan menilai kegiata Fam Trip sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam rangka mempromosikan Kabupaten Garut terkait berbagai potensi yang dimilikinya.
“Ini kegiatan yang sangat penting, dimana para agen biro perjalnan telah diundang hadir di Garut dan saya yakin Garut tidak ada apa-apanya dalam pengembangan pariwisata jika tdak dibantu dipaarkan oleh mereka-mereka para agen perjalanan wisata ini”, Papar Bupati Garut saat menyampaikan sambutannya.
Bupati meyakinkan para agen wisata, jika pihaknya di Kabupaten Garut sedang serius membenahi infrastruktur sehingga diharapkan seluruh potensi wisata yang ada secara maksimal dapat terjual dengan bagus.
“Infrastruktur sedang menjadi salah satu pehatian kami untuk pengembangan parisiwata, misalnya perbaikan akses jalan serta membuat terobosan-terobosan untuk menghindari kemacetan  dengan perencanaan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan baru, kami tahun anggran sekarang sudah menganggarkan 121 Milar hanya untuk pembasan lahan untuk pembangunan jalan baru”, Ungkapnya.
Rudy berharap kedepan akses jalan menuju Kabupaten Garut tidak akan mengalami kemacetan lagi dengan upaya-upaya yang saat ini sedang dilakukannya.
- See more at: http://gapuraindonesia.com/peristiwa/2015/10/16/pentas-raja-dogar-tutup-rangkaan-fam-trip-phri-garut/#sthash.kVIsPKfo.Pil3W0HH.dpuf

Pentas Raja Dogar Tutup Rangkaan Fam Trip PHRI Garut

 4  1
 
Pentas Raja Dogar Kesenian Khas Garut saat tampil di Malam PHRI Disbudpar Night, fotojmb
Pentas Raja Dogar Kesenian Khas Garut saat tampil di Malam PHRI Disbudpar Night, fotojmb
Gapura Pariwisata ,- Kesenian Tradisional Raja Dogar yang merupakan seni pengembagan dari laga adu ketangkasan Domba Garut, berhasil memikat puluhan perwakilan Agen perjalanan wisata dalam rangkaian Fam Trip PHRI Garut di Bukit Alamanda Hotel & Resort Jalan Raya Samarang Garut, Kamis (15/10/2015).
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama juga dipentaskan Tari Topeng Koncara dari padepokan seni Sobarnas Tarogong, serta Jaipongan semi modern persembahan para seniman binaan Disbudpar Kabupaten Garut.
Menurut Ketua PHRI Garut, Asep Lililhusna kegiatan malam “PHRI Disbudpar Night”, merupakan bagian dari agenda yang dipersiapkan panitia dalam seni Familiarization Trip atau Fam Trip yang digelar PHRI Garut selama tiga hari, dua malam untuk kemudian dihadikan paket kunjungan wisata.
“Ini malam yang sangat istimewa dimana kami PHRI Garut mencoba menawarkan beberapa alternatif paket wisata yang kemudian dapat dijadikan paket baku bagi para agen perjalann wisata untuk membawa wisatawan terus datang ke Garut”, Kata Asep ditemui disela-sela kegiatan tersebut.
Asep menegaskan Fam Trip digelar sebagai upaya penguatan pihaknya terkait kampanye Hayu Ka Garut yang telah dicanangkan PHRI Kabupaten Garut dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan lama tinggal wisata di Kabupaten Garut.
“Kami ingin menguatkan Tagline Hayu Ka Garut untuk benar-benar terealisasi tidak hanya sebatas selogan semata, melainkan mendatangkan banyak wisatawan sehingga mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran”, Tuturnya.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan menilai kegiata Fam Trip sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam rangka mempromosikan Kabupaten Garut terkait berbagai potensi yang dimilikinya.
“Ini kegiatan yang sangat penting, dimana para agen biro perjalnan telah diundang hadir di Garut dan saya yakin Garut tidak ada apa-apanya dalam pengembangan pariwisata jika tdak dibantu dipaarkan oleh mereka-mereka para agen perjalanan wisata ini”, Papar Bupati Garut saat menyampaikan sambutannya.
Bupati meyakinkan para agen wisata, jika pihaknya di Kabupaten Garut sedang serius membenahi infrastruktur sehingga diharapkan seluruh potensi wisata yang ada secara maksimal dapat terjual dengan bagus.
“Infrastruktur sedang menjadi salah satu pehatian kami untuk pengembangan parisiwata, misalnya perbaikan akses jalan serta membuat terobosan-terobosan untuk menghindari kemacetan  dengan perencanaan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan baru, kami tahun anggran sekarang sudah menganggarkan 121 Milar hanya untuk pembasan lahan untuk pembangunan jalan baru”, Ungkapnya.
Rudy berharap kedepan akses jalan menuju Kabupaten Garut tidak akan mengalami kemacetan lagi dengan upaya-upaya yang saat ini sedang dilakukannya.
- See more at: http://gapuraindonesia.com/peristiwa/2015/10/16/pentas-raja-dogar-tutup-rangkaan-fam-trip-phri-garut/#sthash.kVIsPKfo.Pil3W0HH.dpuf

PENTAS RAJA DOGAR MEMERIAHKAN MALAM "PHRI"


Pentas Raja Dogar Meriahkan Malam “PHRI Disbudpar Night”, foto jmb
Infophrigarut ,- Kesenian Tradisional Raja Dogar yang merupakan seni pengembagan dari laga adu ketangkasan Domba Garut, berhasil memikat puluhan perwakilan Agen perjalanan wisata dalam rangkaian Fam Trip PHRI Garut di Bukit Alamanda Hotel & Resort Jalan Raya Samarang Garut, Kamis (15/10/2015).
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama juga dipentaskan Tari Topeng Koncara dari padepokan seni Sobarnas Tarogong, serta Jaipongan semi modern persembahan para seniman binaan Disbudpar Kabupaten Garut.
Menurut Ketua PHRI Garut, Asep Lililhusna kegiatan malam “PHRI Disbudpar Night”, merupakan bagian dari agenda yang dipersiapkan panitia dalam seni Familiarization Trip atau Fam Trip yang digelar PHRI Garut selama tiga hari, dua malam untuk kemudian dihadikan paket kunjungan wisata.
“Ini malam yang sangat istimewa dimana kami PHRI Garut mencoba menawarkan beberapa alternatif paket wisata yang kemudian dapat dijadikan paket baku bagi para agen perjalann wisata untuk membawa wisatawan terus datang ke Garut”, Kata Asep ditemui disela-sela kegiatan tersebut.
Asep menegaskan Fam Trip digelar sebagai upaya penguatan pihaknya terkait kampanye Hayu Ka Garut yang telah dicanangkan PHRI Kabupaten Garut dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan lama tinggal wisata di Kabupaten Garut.
“Kami ingin menguatkan Tagline Hayu Ka Garut untuk benar-benar terealisasi tidak hanya sebatas selogan semata, melainkan mendatangkan banyak wisatawan sehingga mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran”, Tuturnya.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan menilai kegiata Fam Trip sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam rangka mempromosikan Kabupaten Garut terkait berbagai potensi yang dimilikinya.
“Ini kegiatan yang sangat penting, dimana para agen biro perjalnan telah diundang hadir di Garut dan saya yakin Garut tidak ada apa-apanya dalam pengembangan pariwisata jika tdak dibantu dipaarkan oleh mereka-mereka para agen perjalanan wisata ini”, Papar Bupati Garut saat menyampaikan sambutannya.
Bupati meyakinkan para agen wisata, jika pihaknya di Kabupaten Garut sedang serius membenahi infrastruktur sehingga diharapkan seluruh potensi wisata yang ada secara maksimal dapat terjual dengan bagus.
“Infrastruktur sedang menjadi salah satu pehatian kami untuk pengembangan parisiwata, misalnya perbaikan akses jalan serta membuat terobosan-terobosan untuk menghindari kemacetan  dengan perencanaan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan baru, kami tahun anggran sekarang sudah menganggarkan 121 Milar hanya untuk pembasan lahan untuk pembangunan jalan baru”, Ungkapnya.
Rudy berharap kedepan akses jalan menuju Kabupaten Garut tidak akan mengalami kemacetan lagi dengan upaya-upaya yang saat ini sedang dilakukannya.